PortalMagetan.com-Indonesia terpilih menjadi tuan rumah World Tourism Day 2022. Puncak perayaan World Tourism Day ke 42 itu bakal diselenggarakan di Bali pada 27 September nanti.
Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah World Tourism Day 2022 salah satunya dipicu karena berhasil mencatatkan kenaikan indeks yang fenomenal di bidang pariwisata.
Bahkan dunia mengakui kemajuan pariwisata di Indonesia hingga berhasil mengungguli Thailand dan Malaysia.
Hal ini diungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam kegiatan klarifikasi dengan forum Pemred Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) bertajuk ‘’World Tourism Day 2022’’.
Baca Juga: Prediksi LaLiga, Athletic Bilbao vs Mallorca: Simak Perkiraan Skor Akhir dan Head to Head Kedua Tim
‘’Alhamdulillah, Indonesia mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah, peringatan puncak World Tourism Day pada 27 September 2022. Ini luar biasa, karena dunia mencatat kenaikan fenomenal dari Indonesia, menempati indeks ke 32 atau, loncat 12 peringkat melewati Thailan dan Malaysia,’’ kata Manparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.
World Tourism Day tahun ini akan menyampaikan pesan kunci yakni ‘Rethinking Tourism’, tema itu selaras dengan kondisi dunia saat ini yang harus memikirkan ulang dunia pariwisata pasca pandemi Covid-19.
‘’Indonesia mengangkat wisata berkualitas dan berkelanjutan, atau green tourism, the tourism we want,’’ paparnya.
Sandi mengatakan pihaknya telah menyiapkan ragam kegiatan peringatan World Tourism Day 2022. Salah satunya menyiapkan panel diskusi dengan beragam pemangku kepentingan dengan konsep “Rethinking Tourism as a Key Element on Recovery” dan “The Tourism We Want”.
Baca Juga: Liga Italia Serie A, Hellas Verona vs Napoli: Berikut Prediksi Skor, H2H, Berita Tim dan Starting XI
World Tourism Day 2022 dinilai dapat menjadi pengungkit kenaikan jumlah wisatawan yang berlibur ke Indonesia, khususnya Bali.
‘’World Tourism Day menjadi leader of the pack karena kita sudah menjadi perhatian dunia atau menjadi negara acuan penanganan pandemi dan kebangkitan wisata, kita tunjukkan kepada 160 negara, Bali bukan hanya recover strongger, recover together, namun recover better, kebijakan ini terpromosi secara luas di dunia,’’ paparnya
Sandi menyatakan diperkirakan tahun ini sekitar 1,8-3,6 juta wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Namun, dia menggaris bawahi kuantitas memang penting, namun kualitas kunjungan wisatawan menjadi tujuan utamanya.
‘’Target tidak hanya jumlahnya tapi juga kualitasnya. Bagaimana cara mengukur kualitasnya? caranya diukur dengan lama tinggal wisatawan lebih panjang dan berdampak ke ekonomi lokal dan aspek berkelanjutan atau lestari lingkungan,’’ tambahnya.
Disisi lain, menggeliatnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan banyak menyerap tenaga kerja, hal itu sesuai dengan tujuan besar dati kementerian yang dipimpinnya.
‘’Kami fokus wisata yang berdampak positif bagi penciptaan lapangan kerja, sekitar satu juta lebih lapangan kerja terbuka dari sektor wisata dan ekonomi kreatif,’’ ungkapnya. ***