BMKG Ungkap Penyebab Puting Beliung Mengamuk di Bandung dan Sumedang, Bey Machmudin Minta Warga Waspada

- 22 Februari 2024, 09:45 WIB
Kesamaan badai Tornado di Rancaekek Bandung dan Amerika Serikat. BMKG ungkap Penyebab Tornado di Bandung
Kesamaan badai Tornado di Rancaekek Bandung dan Amerika Serikat. BMKG ungkap Penyebab Tornado di Bandung /Twitter @EYulihastin

PortalMagetan.com – Angin puting beliung mengamuk di dua kecamatan di Bandung serta Kabupaten Sumedang pada Rabu, 22 Februari 2024. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem.

Hal itu disampaikan Bey, karena berdasar hasil koordinasi pihaknya bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kejadian puting beliung atau angin tornado tidak dapat diprediksi kapan terjadinya.

"Di lokasi, warga menyampaikan waktu sebelum kejadian cuaca panas sekali tiba-tiba hujan. Artinya kita harus tetap waspada, jangan sampai kita lengah," kata Bey di lokasi kejadian.

Baca Juga: Kronologi Bocah 7 Tahun di Bekasi Hilang di Kegiatan Pramuka Sekolah dan Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Mobil

Kepala Stasiun BMKG Kelas I Bandung, Teguh Rahayu mengungkap penyebab puting beliung dari hasil analisis cuaca sementara, suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat yang mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.

"Itu juga selaras dengan kelembapan udara di lapisan 850-500 mb yang relatif basah yakni antara 45-95 persen," ucapnya.


Adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia wilayah barat Pulau Sumatera yang turut serta mengakibatkan terbentuknya area netral poin dengan area pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) serta belokan angin (shearline) berada di sekitar wilayah Jawa Barat.

"Kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan di sekitar wilayah konvergensi dan belokan angin tersebut," jelasnya.

Baca Juga: Kejagung Ungkap Peran 2 Tersangka Baru di Kasus Dugaan Korupsi PT Timah, Permufakatan Jahat Terjadi Sejak 2018

Halaman:

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah