Temukan Dugaan Kecurangan Pilpres yang Sistematis, Timnas AMIN Minta Relawan, Saksi-Masyarakat Kumpulkan Bukti

- 16 Februari 2024, 09:30 WIB
Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN, Hamdan Zoelva, saat memberikan keterangan di Jakarta
Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN, Hamdan Zoelva, saat memberikan keterangan di Jakarta /Foto: Antara/

PortalMagetan.com – Dugaan kecurangan dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (2024) semakin kencang disuarakan. Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mengimbau relawan, saksi, dan masyarakat untuk mengumpulkan bukti dugaan pelanggaran dalam Pilpres yang digelar serentak 14 Februari 2024 itu.

Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN, Hamdan Zoelva, menuturkan seluruh tim internal dan masyarakat fokus terhadap pemilu yang berintegritas, jujur, dan adil diimbau untuk mengawal suara dengan mengumpulkan seluruh bukti yang ditemukan dari sebelum, saat, dan setelah hari pencoblosan.

"Kami minta seluruh relawan dan saksi AMIN, serta masyarakat di seluruh wilayah Indonesia untuk mengumpulkan dan menginventarisasi segala (dugaan) pelanggaran yang ditemukan," kata dia dalam konferensi pers di Sekretariat Koalisi Perubahan di Jalan Brawijaya X, Jakarta.

Baca Juga: Ditanya Terkait Pertemuannya dengan Presiden Jokowi Pasca Coblosan, Prabowo: Ini Kan Kegiatan Pribadi Saya Ya

Hamdan Zoelva menjelaskan, dugaan manipulasi data dan penggelembungan suara diduga telah terjadi, sehingga menguntungkan salah satu pihak.

Dia menambahkan, film Dirty Vote yang sebelumnya viral juga memberikan informasi tentang awal dari desain pelanggaran dan implementasi dari desain pelanggaran itu mulai tampak satu per satu.

Menurut Hamdan, pengawalan suara masih harus dilakukan, karena Timnas AMIN menemukan indikasi dan benang merah dugaan kecurangan dari sebelum hari pencoblosan hingga setelahnya, sehingga diyakini dilakukan secara sistematis.

"Kami sekarang ini sedang kumpulkan bukti yang berkaitan dengan pelanggaran-pelanggaran yang terstruktur, sistematis, dan masif," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.

Baca Juga: Data Formulir C1 Plano vs Sirekap Berbeda, Ketua KPU Tegaskan Tak Ada Niat Manipulasi ataupun Ubah Hasil Suara

Selain itu, dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak menjadikan hasil hitung cepat atau quick count sebagai data penentu kemenangan dalam Pilpres 2024.

Halaman:

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah