PortalMagetan.com-Yashinta warga Dusun Siarai, Desa Raifatus, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur hidup di bawah garis kemiskinan.
Yashinta harus berjuang membesarkan ketiga anaknya ditengah keterbatasan, belasan tahun hidup di gubuk reyot yang nyaris ambruk.
Kegetiran hidup Yashinta dimulai saat sang suami pulang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, dan jatuh sakit, hingga tak lama kemudian meninggal dunia.
Pasca sang suami meninggal, kejiwaan Yashinta terguncang hingga mengalami gangguan kejiwaan, termasuk anak sulungnya yang mulai menunjukkan tanda-tanda seperti ibunya.
Dilansir PortalMagetan.com dari Media Kupang pada artikel berjudul ''Suami Meninggal Sepulang Merantau di Malaysia, Ibu dan 3 Anaknya Rela Tinggal di Gubuk Reot,'' berikut kisah pilu Yasinta.
Kisah Yasinta merupakan salah satu potret kemiskinan di Kabupaten Belu. Sebuah keluarga miskin di wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL tepatnya di Dusun Siarai, Desa Raifatus, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Senin 14 Februari 2022, Media Kupang mendatangi keluarga ini. Diketahui empat orang yang tinggal di gubuk reot antara lain, sang ibu Yasintha bersama tiga anaknya yakni veronika Mau, Genoveva Solo Mau dan Balsoir Sotir Mau.
Gubuk Reot yang ditempati mereka berada di tengah pemukiman namun agak terpisah dari rumah warga.