Ngawi Waspada, Dinkes Ingatkan Penyakit Ini Sudah Ditemukan di 3 Kecamatan dr Yudono:Mohon PSN Digalakkan Lagi

11 Januari 2024, 15:10 WIB
Kadinkes NGawi dr Yudono memberikan keterangan kepada media //Dinkes Ngawi

PortalMagetan.com – Dinas Kesehatan Ngawi mengirim sinyal waspada akan ancaman berbagai penyakit saat musim penghujan, khususnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebab, memasuki tahun 2024 ditemukan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu di tiga kecamatan di wilayah Ngawi Timur.   

Kepala Dinkes (Kadinkes) Ngawi dr Yudono mengatakan temuan kasus DBD di Ngawi pada Januari 2024 ada di Kecamatan Ngawi, Kasreman dan Kwadungan.

‘’Pada awal tahun 2024, Dinkes Ngawi telah menerima laporan adanya sejumlah kasus DBD di tiga kecamatan wilayah Ngawi, Kasreman, dan Kwadungan,’’ kata dr Yudono dikutip dari Antara.

Berkaca dari temuan kasus tersebut Yudono meminta warga rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) minimal sepekan sekali untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang rawan terjadi saat musim hujan. Sebab pemberantasan sarang nyamuk sangat efektif untuk memutus rantai kehidupan nyamuk pembawa virus dengue, hingga penyebaran penyakit DBD dapat dicegah.

Baca Juga: Respon Anies Baswedan Terkait Hubungannya yang Semakin Harmonis dengan PDIP, Capres No Urut 1: Akur Terus Dong

"Jangan hanya mengandalkan fogging atau pengasapan karena itu hanya untuk membunuh nyamuk dewasa. Sementara masih banyak telur nyamuk ada di dalam air. Jadi, mohon PSN dengan 3M plusnya digalakkan, utamanya pada musim hujan," ujar Yudono dikutip dari Antara.

Kata dia, tempat indukan nyamuk bisa ada di dalam maupun luar rumah. Air hujan bisa menggenang di mana saja. Dengan demikian, perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat yang tidak hanya di dalam rumah tetapi juga di lingkungan sekitar rumah.


"Salah satunya, tumpukan benda-benda tak terpakai, seperti botol, ban bekas, plastik, tumpukan sampah, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, warga Ngawi perlu melakukan pembersihan rutin minimal seminggu sekali," katanya.

Sedangkan di dalam rumah, tambah Yudono, pemberantasan sarang nyamuk di penampungan air bisa dilakukan dengan menguras bak kamar mandi, mengganti air di vas bunga, tempat minum ternak, tandon dispenser, dan sebagainya.

Baca Juga: Wow Fantastis, Rp 327 Triliun Uang Beredar di Bisnis Judi Online, PPATK Temukan 3,2 Juta WNI Main Judi

Selain itu, tidak menggantung pakaian yang habis dipakai, karena nyamuk Aedes Aegypti suka hinggap di tempat tersebut dan cenderung menyukai aroma keringat manusia.

Data Dinas Kesehatan mencatat ada sebanyak 375 kasus DBD di wilayah Ngawi selama tahun 2023, dengan empat kasus meninggal dunia. Sedangkan tahun 2022 ada sebanyak 673 kasus DBD di Ngawi, dengan tiga kasus meninggal dunia. ***

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler