Penelitian Terbaru: 7 Kebiasaan Ini Bisa Tekan Resiko Demensia hingga 50 Persen, 30 Tahun-Pantau 11.561 Lansia

- 29 Mei 2022, 08:34 WIB
ILUSTRASI - 7 Kebiasaan Ini Bisa Menekan Risiko Demensia hingga 50 persen
ILUSTRASI - 7 Kebiasaan Ini Bisa Menekan Risiko Demensia hingga 50 persen /geralt//Pixabay

PortalMagetan.com-Penelitian terbaru mengungkap tujuh kebiasaan ini dapat mengurangi resiko alzheimer atau demensia.

Penelitian itu bahkan menemukan menemukan tujuh kebiasaan-kebiasaan itu dapat  menurunkan alzheimer atau demensia hingga setengahnya atau 50 persen.

Peneliti menyebut tujuh kebiasaan dalam menurunkan atau mencegah alzheimer atau demensia dengan sebutan 'Life's Simple 7''.

Lalu apa saja tujuh kebiasaan yang bisa mengurangi resiko alzheimer atau demensia

Baca Juga: PT Kaldu Sari Nabati Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Tersedia 2 Formasi, Simak Syarat-Cara Daftarny

'Life's Simple 7' ini adalah bergerak aktif, makan lebih baik, menurunkan berat badan, menjaga tekanan darah normal, mengontrol kadar kolesterol dan mengurangi gula darah.

"Kebiasaan sehat dalam Life's Simple 7 ini telah dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih rendah secara keseluruhan," kata penulis utama Profesor Adrienne Tin dari University of Mississippi seperti dilansir di Studyfinds.org.


Namun tidak pasti apakah hal yang sama berlaku untuk orang dengan risiko genetik tinggi.

"Kabar baiknya adalah untuk orang yang memiliki risiko genetik tertinggi, menjalani gaya hidup sehat yang sama, cenderung memiliki risiko demensia lebih rendah," ujarnya.

Tim peneliti memantau 11.561 orang tua atau lansia selama 30 tahun, termasuk 8.823 keturunan Eropa dan 2.738 keturunan Afrika.

Di antara orang Eropa, mereka yang mencapai skor gaya hidup tinggi 43 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan demensia.

Mereka yang memiliki skor gaya hidup menengah memiliki risiko 30 persen lebih rendah.

Baca Juga: Wilmar Group Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Tersedia 2 Formasi, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Di antara mereka yang berasal dari Afrika, jumlah kasus turun masing-masing 17 dan enam persen. Peserta melaporkan tingkat mereka di semua tujuh faktor kesehatan.

Skor berkisar dari 0 hingga 14, masing-masing mewakili yang paling tidak sehat dan paling sehat.

Skor rata-rata untuk orang Eropa adalah 8,3 dan orang Afrika 6,6. Untuk setiap kenaikan satu poin, ada risiko demensia sembilan persen lebih rendah.

Perkiraan memproyeksikan jumlah kasus Alzheimer di seluruh dunia akan tiga kali lipat menjadi lebih dari 150 juta pada 2050.

Dengan tidak adanya obat yang signifikan, peningkatan fokus pada perubahan gaya hidup yang berpotensi melindungi seperti diet dan olahraga, dinilai sangat membantu.

Tim AS menghitung skor risiko genetik pada awal penelitian menggunakan statistik genom luas Alzheimer.

Orang Eropa dan Afrika dibagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan faktor-faktor ini.


Mereka dengan risiko tertinggi termasuk orang-orang yang memiliki setidaknya satu salinan varian gen yang terkait dengan Alzheimer, bernama APOE e4.

Lebih dari seperempat (28 persen) orang Eropa dan empat dari 10 orang keturunan Afrika juga membawa gen tersebut.

Kelompok dengan risiko terendah memiliki mutasi yang dikenal sebagai APOE e2, yang dikaitkan dengan pencegahan demensia.

Untuk orang Eropa, orang dengan skor tertinggi dalam faktor gaya hidup memiliki risiko demensia yang lebih rendah di kelima kelompok genetik, termasuk mereka yang memiliki APOE e4.

Baca Juga: Real Madrid Juara Liga Champions : Kalahkan Liverpool, Thibaut Courtois Jadi Man of the Match

Di antara orang Afrika, pola serupa dari penurunan risiko demensia di ketiga kelompok muncul.

Namun, Prof Tin dan rekan studi menunjukkan jumlah peserta lebih kecil dan membatasi temuan, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian.

Pada akhir penelitian, 2.234 peserta mengembangkan demensia, termasuk 1.603 orang keturunan Eropa dan 631 orang keturunan Afrika.

Saat ini, ada sekitar enam juta orang di AS dengan Alzheimer. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Neurology.***

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah