Penelitian Terbaru Menemukan Gejala Tak Biasa Terinfeksi Covid, Ahli:7-15 Persen Alami Masalah Pendengaran

15 Januari 2022, 13:03 WIB
7-15 Persen Pasien Covid-19 mengeluhkan adanya gangguan pendengaran sebagai salah satu gejala Covid-19 /Freepik/drobotdean

PortalMagetan.com-Penelitian terbaru menduga gejala tak biasa terinfeksi Covid-19.

Gejala umum terinfeksi Covid-19 biasanya mengalami sakit tenggorokan, pilek, dan batuk.

Gejala tak biasa terinfeksi Covid-19 ini yang mungkin tidak disangka sebagai tanda dari penyakit yang mewabah ini.

Dilansir dari laman The Sun, salah satu gejala Covid-19 yang tersembunyi dan mengejutkan adalah munculnya suara mendengung. Suara ini hanya bisa didengar oleh penderitanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karir, 15 Januari 2022: Pisces, Sagitarius Keuangan Tumbuh,Capricorn Dapat Prospek Pekerjaan Ok

Kondisi dari gejala tersebut dikenal sebagai tinnitus. Suara dengungan bernada rendah ini disebut bisa memengaruhi sekitar satu dari enam orang yang terinfeksi virus Covid-19.

Suara yang didengar oleh penderita juga bisa termasuk mendesing dan tidak berasal dari sumber luar atau hanya mereka yang menyadarinya. Kondisi ini disebut bisa sangat membuat frustrasi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karir Hari Ini, 15 Januari 2022:Virgo, Scorpio, Leo Meraih Kesuksesan, Libra Dapat Kepercayaan

"Ini sering dikaitkan dengan insomnia dan dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, stres, dan depresi," ujar Manajer Pelatihan untuk ReSound North-West Europe, Katie Ogden.

Para peneliti di University of Manchester, Inggris menyatakan antara tujuh hingga 15 persen orang dewasa yang dididagnosis dengan Covid-19 melaporkan masalah pendengaran dan keseimbangan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini, 15 Januari 2022:Libra, Virgo, Scorpio Dapat Kejutan, Leo Saatnya Nyatakan Cinta

Kevin Munro, profesor di bidang audiologi di University of Manchester menjelaskan kemungkinan virus menyerang dan merusak sistem pendengaran.

Ia juga menuturkan bahwa di sisi lain, tekanan mental dan emosional dari pandemi mungkin menjadi pemicunya.

"Tetapi kita perlu berhati-hati ketika menafsirkan temuan ini karena tidak selalu jelas apakah penelitian melaporkan gejala yang ada atau baru," jelas Munro.***

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler