PortalMagetan.com – Puasa Ramadhan 1445 H sudah berada diujung bulan dan berganti dengan hari kemenangan Idul Fitri.
Ada beberapa amalan yang disunnahkan sebelum maupun sesudah melaksanakan sholat ied baik di masjid maupun di lapangan terbuka.
Amalan-amalan ini berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW. Lalu apa saja amalan yang disunnahkan sebelum dan sesudah melaksanakan sholat Idul Fitri? Simak selengkapnya.
1.Mandi dan Menyucikan Diri
Sebelum melaksanakan Salat Ied hendaknya mandi dan menyucikan diri terlebih dahulu. Jangan lupa untuk berwudhu sebelum berangkat menuju tempat salat.
Terkadang seseorang lupa untuk mengambil air wudhu terutama wanita yang memakai make-up setelah mandi, dikarnakan wudhu adalah salah satu syarat sahnya salat.
2.Memakai Pakaian Terbaik
Saat hendak melaksanakan Salat Ied, sebaiknya kita menghias diri dan memakai pakaian terbaik. Pria juga dianjurkan untuk memakai wangi-wangian.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim bahwa “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar ketika Shalat Idul Fithri dan Idul Adha dengan pakaiannya yang terbaik”.
3.Makan Sebelum Salat Idul Fitri
Sebelum melaksanakan Salat Ied, dianjurkan untuk makan di pagi hari dan hal inilah yang membedakan Shalat Idul Fitri dengan Shlat Idul Adha di mana saat sebelum Salat Idul Adha kita tidak dianjurkan untuk makan.
Hal ini dimaksudkan bahwa pada hari Raya Idul Fitri umat Islam tidak lagi melakukan ibadah puasa seperti sebelumnya pada bulan Ramadan.
Baca Juga: Kuliner Wajib Lebaran, Resep Opor Ayam yang Lezat nan Gurih, Porsi untuk 10 Orang, Dijamin Antigagal
Sebagaimana hadis Rasulullah ﷺ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
“Rasulullahﷺ biasa berangkat Salat Ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari Salat Ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.”
4.Berjalan kaki dan melewati jalan yang berlainan
Yang dimaksud dengan menempuh jalan yang berlainan adalah saat pergi dan pulang salat Idul Fitri hendaknya kita melewati jalan yang berbeda hal ini dimaksudkan supaya saat pergi maupun pulang kita lebih banyak bertemu dengan orang-orang yang juga melaksanakan salat Ied dan saling bersilaturahmi.
Pergi menuju tempat salat Ied juga dianjurkan untuk berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan kecuali jika ada halangan atau hajat. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Jabir :
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.”
Dan juga hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki”.
5.Mengumandangkan Takbir
Mengumandang takbir atau takbiran pada hari raya Idul fitri adalah sesuatu yang disyariatkan oleh agama. ***