Bersih Desa Kedung Molang Bisa Jadi Wisata Budaya, Camat Panekan: Kearifan Lokal yang Harus Dilestarikan

- 11 Desember 2021, 15:28 WIB
Kegiatan Bersih Desa di Kedung Molang, Kecamatan Panekan yang Kental dengan Budaya Kearifan Lokal Bakal Dikemas Jadi wisata Budaya
Kegiatan Bersih Desa di Kedung Molang, Kecamatan Panekan yang Kental dengan Budaya Kearifan Lokal Bakal Dikemas Jadi wisata Budaya /diskominfo Magetan

PortalMagetan.com- Tradisi bersih desa atau sedekah bumi masih lestari di Kabupaten Magetan.

Kegiatan bersih desa itu dilaksanakan sebagai bentuk syukur masyarakat kepada Tuhan, sekaligus penghormatan pada alam semesta.

Salah satu tradisi bersih desa dan sedekah bumi yang dapat menjadi ikon wisata ada di Desa Bedagung dan Ngliliran Kecamatan Panekan.

Tradisi bersih desa tersebut digelar pada Selasa Kliwon, sekali setahun. Tradisi itu dipusatkan di sendang atau sumber Kedung Molang Bedagung dan Ngliliran, dua desa yang berbatasan.

Baca Juga: Kue Natal, Resep Kuker Cokelat tanpa Menggunakan Oven yang Lezat dan Disukai Milenial

"Kami terus mendorong kepada Pemerintahan Desa Bedagung dan Ngliliran untuk menjadikan acara sedekah bumi dan bersih desa ini sebagai agenda rutin. Sebab, tradisi ini sungguh luar biasa karena bisa jadi daya tarik wisata," kata Camat Panekan Dicong Maleleh, baru-baru ini.

Menurut Dicong, sumber Molang adalah aset wisata budaya. Termasuk, tradisi sedekah bumi dan bersih desanya dari kedua desa yang sarat akan makna.

Baca Juga: Kue Natal, Resep Pie Buah, Perpaduan Rasa Manis nan Segar yang Cocok untuk Hidangan di Momen Spesial

‘’Ini menjadi kearifan lokal yang hebat,’’ tergasnya


"Seperti yang kita ketahui, tanah yang kita pijak setiap hari, tanah yang ditanami dan semua yang kita lakukan, maka kita perlu merawatnya. Salah satu tradisinya adalah dengan memberi sedekah pada bumi kita ini," ujar Dicong.

Kegiatan bersih desa atau sedekah bumi ini juga merupakan sarana untuk merekatkan dan mempererat hubungan baik antara pemerintahan desa dan masyarakat. Juga untuk menumbuhkan jiwa sosial dan gotong royong.

Baca Juga: Terkait Kasus Predator Anak Herry Wirawan, Menag Yaqut: Kita Investigasi Semua Lembaga Pendidikan

"Ini bukan suatu kegiatan saja namun diharapkan jadi budaya atau nguri-nguri peninggalan nenek moyang dan kearifan lokal yang harus dilestarikan," tambah Camat Panekan.

Prosesi sedekah bumi diawali dengan Kirab Dawuhan oleh pemuka masyarakat Bedagung di kolam timur.

Dan diikuti Kirab Dawuhan oleh pemuka masyarakat Ngiliran di kolam barat.


Baca Juga: Ramalan Shio Sabtu, 11 Desember 2021, Monyet, Kuda Berisiko Terseret Konflik, Kambing Merasa Semua Tak Adil,

Adanya kirab tersebut, terdapat prosesi tabur jimpitan beras yang mempunyai makna filosifis sebagai rasa syukur kepada Sang Maha Kuasa.

Serta kerelaan hati warga untuk berbagi dari hasil panen yang diangkut dengan jodang.

Baca Juga: Ramalan Shio Sabtu, 11 Desember 2021, Kelinci, Naga Jangan Menyerah, Ular Seseorang Ingin dapat PerhatianmuSekaligus kesediaan menjaga dan melestarikan lingkungan yang dianugerahkan dari-Nya. Rangkaian sedekah bumi ini dilakukan pula selamatan yang dipimpin Eyang Setu, tetua adat.

Sedekah bumi ini juga bertujuan selain pelestarian adat nenek moyang.

Juga dimaknai sebagai upaya introspeksi diri, membersihkan diri dan lingkungan dan yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga sumber Mata Air Molang. ***

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: Kominfo Magetan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x