Network
PortalMagetan.com-Timnas bola basket putri Indonesia sukses meraih medali perak pada SEA Games 2022, salah satu pemainya yakni Mega Nanda Perdana Putri ternyata berasal dari Kota Madiun.
Nama Mega Nanda Perdana Putri menjadi salah satu dari 12 pemain yang tergabung dalam skuad peraih medali perak SEA Games 2022 cabang bola basket putri.
Pada SEA Games 2022 kali ini, capaian medali perak yang didapat Mega Nanda Perdana Putri dkk lebih baik dari edisi sebelunya tahun 2019 di Filipina yang memperoleh perunggu.
Putri asli kelahiran Kota Madiun, 24 Juni 1990 menjadi salah satu pemain paling senior yang memperkuat tim bola basket Indonesia di ajang SEA Games 2022.
Dilansir PortalMagetan.com dari Portal Pekalongan pada artikel berjudul "Mega Nanda Perdana Putri Pemain Paling Senior Yang Memperkuat Timnas Bola Basket Putri SEA Games XXXI 2022" berikut profil permain yang merupakan putri daerah asli Kota Madiun:
Mega Nanda Perdana Putri yang bermain bersama klub Surabaya Fever merupakan pemain senior sarat akan pengalaman di dunia bola basket putri Indonesia.
Sederet pengalaman Mega bisasa disapa, diawali dari liga mahasiswa tingkat nasional 2008, WNBL, Srikandi Cup dan tentunya menjadi langganan timnas Indonesia.
Ibu dari satu anak tersebut telah menjadi langganan timnas bola basket putri Indonesia, Mega juga menjadi salah satu pemain yang merebut medali perak di SEA Games 2015 yang mengulang memori 24 tahun silam kala itu.
Mega juga sempat menjadi MVP di beberpa kompetisi yang diikuti, seperti pada LIMA Nasional, Campus League.
Saat menjalani pemusatan latihan SEA Games 2022, dia harus rela berpisah dengan keluarga bahkan saat Idul Fitri hanya bisa merayakan bersama rekan-rekannya di timnas yang beragama Islam.
Bola basket telah menjadi bagian dari hidupnya, sejak awal mengenal olahraga tersebut, Mega selalu tertarik dengan teman-teman yang unik dan beragam.
Dari bola basketlah, pemain yang akan genap berusia 32 tahun tersebut secara tidak langsung belajar, mengenal kultur, bahasa dan kebiasaan serta karakter yang berbeda-beda khususnya di TC yang berisi teman dari berbagai daerah.
Keluarga juga sangat mendukung Mega menentukan karir pada olahraga bola basket, karena dapat meringankan beban orang tua dalam hal pendidikan khusunya.
Hal lain yang didapatnya yakni pengalaman mengenal negara-negara lain ketika sedang bertanding dengan tanpa mengeluarkan biaya sendiri.
Merasa sudah tidak muda lagi, persaingan tim saat ini merata dari sisi kemampuan, sehingga memacu semangatnya untuk ikut bersaing dengan para junior dan pemain lainnya.
Melihat prospek kedepan, Mega yang sudah tidak lama akan pensiun ternyata sudah mempersiapkan rencana apabila sudah tidak aktif di bola basket.
Untuk perencanaan jangka panjangnya, dia sudah mulai merintis bisnis hijab bersama teman sesama pemain juga yakni Sumiati, yang kerap dikatakan saudara karena ada kemiripan dengan keduanya.
Mega juga menyampaikan pesan kepada generasi penerus putri untuk tetap berusaha dan jangan mudah menyerah, selama masih bisa berdiri dan lari berarti kalian masih kuat.
Seperti diketahui perjuangan tim bola basket putri Indonesia meraih medali perak dilalui dengan pertandingan menggunakan sistem round robin, karena hanya diikuti enam peserta.
Empat kemenangan ditorehkan Mega dkk saat mengalahkan Vietnam (93-80), Malaysia (70-52), Thailand (76-64), dan Singapura (87-53), satu kekalahan didapat saat menjamu Filipina dengan skor 77-93.***
