Penurunan jumlah kecelakaan tersebut, lanjut Aan, juga sebanding dengan korban jiwa yang ditimbulkan. Untuk tahun ini, tercatat 281 orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan.
"Kemudian yang meninggal juga ini turun, ya 3 persen dari 291 menjadi 281. Untuk luka berat ini ada kenaikan 13 persen dari 281 menjadi 317. Untuk luka ringan turun 3.036 menjadi 2.424. Itu kita bandingkan masa arus mudik dan balik tahun lalu 2023," ungkapnya.
Sementara berdasarkan jenis kecelakaan lalu lintasnya, Aan menjelaskan paling banyak terjadi adalah tabrakan adu banteng sebanyak 379 kasus. Selain itu, laka tunggal juga terhitung cukup banyak.
"Terbanyak jenis tabrakan masih depan-depan turun 25% ada 433 (kejadian). Kemudian depan-belakang ya, ada 379 kasus. Laka tunggal cukup tinggi," terangnya.
"Depan-belakang, artinya tidak menjaga jarak. Bisa juga mengantuk menabrak, ini nabrak belakang ini ranking kedua. Nah rangking ketiga, laka tunggal ini kemungkinan tadi kelelahan microsleep dan lain sebagainya ini laka tunggal 342 kasus," tambahnya.