Luhut Bantah Proyek Hilirisasi Pertambangan Didominasi TKA, Menko Marves: Banyak SDM Lokal yang Sudah Dilatih

- 25 Januari 2024, 14:45 WIB
Luhut Pandjaitan Menko Kemaritiman dan Investigasi (tangkap layar Ig@luhut.pandjaitan)
Luhut Pandjaitan Menko Kemaritiman dan Investigasi (tangkap layar [email protected]) /

PortalMagetan.com  –- Pemerintah membantan jika proyek hilirisasi industri pertambangan didominasi Tenaga Kerja Asing (TKA). Hal itu ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang menyatakan jika TKA hanya sektar 10-15 persen dari seluruh pegawai yang ada.

"Jumlahnya itu berkisar antara 10-15 persen saja," kata Luhut melalui video di akun Instagram pribadi yang terverifikasi @luhut.pandjaitan

Luhut mengatakan adanya TKA tersebut tak dapat dihindari karena saat awal pengoperasian teknologi industri hilirisasi, sumber daya manusia (SDM) kita belum mampu melakukannya. Meski begitu, dia memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan SDM lokal yang semakin banyak dilatih untuk industri hilirisasi.

Baca Juga: Penjelasan Menko Marves Terkait Wacana Kenaikan Pajak Sepeda Motor Tenaga BBM, Luhut: Ini Kesempatan Bagus

"Itu tidak bisa tidak kita lakukan karena kita memang tidak punya kualitas manusia pada saat itu untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan itu. Sekarang secara bertahap itu berkurang karena sudah banyak yang kita latih dan training. Itu suatu proses yang harus dilalui," kata Luhut.

Saat ini, tambah Luhut pemerintah telah mendirikan Politeknik Industri Logam di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam rangka memenuhi tenaga kerja industri yang kompeten.

Bahkan, kata Luhut, mahasiswanya ada yang dikirim ke China untuk belajar dan saat ini menjadi bagian dari pembangunan proyek smelter (fasilitas pemurnian mineral) di daerah tersebut.

"Sekarang sudah ada politeknik yang didirikan di situ. Itu menurut saya bagus dan guru-gurunya juga class-class ada yang dari ITB, ada yang dari UI yang kita ajak untuk mengajar di sana dan mereka langsung praktik di industrinya dan malah ada yang dikirim ke China untuk belajar teknologi yang lebih advance lagi dan sekarang mereka bekerja menjadi bagian dari pembangunan proyek smelter di Sulawesi," katanya.***

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah