Detik-detik Brigadir J Kehilangan Nyawa, Terungkap saat Kesakitan Sambo Tembak Sekali Dibagian Ini

17 Oktober 2022, 14:11 WIB
Ferdy Sambo saat mendengarkan dakwaan JPU di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan /Youtube/Polri TV Radio/

PortalMagetan.com – Brigadir J atau Novriansyah Yosua Hutabarat dirampas nyawanya oleh Ferdy Sambo dkk di Rumah Dinas Kadiv Propam pada 8 Juli 2022 lalu tanpa perlawanan.

Brigadir J bahkan tak pernah mengira ajakan ishoman di Rumah Dinas Ferdy Sambo saat menjabat Kadiv Propam di Duren 3, Jakarta menjadi akhir hidupnya.

Sebab, Brigadir J terus diawasi Ricky Rizal dan hanya diminta jongkok oleh Ferdy Sambo dengan mengangkat kedua tanggannya sebelum di eksekusi Bharada E dengan komando dari terdakwa Ferdy Sambo.

Detik-detik Brigadir J sebelum kehilangan nyawa itu terungkap dalam sidang pembacaan dakwaan Ferdy Sambo atas perkara pembunuhan Brigadir J ajudannya sendiri pada Juli 2022 lalu.

Baca Juga: Prediksi Torino vs Cittadella di COPPA ITALIA: Head to Head, Skor Akhir dan Jadwal Kick Off

‘’Rencana Jahat di Rumdin diketahui oleh Putri Candrawathi yang merupakan istrinya, namun bukannya saling mengingatkan tapi saling bekerja sama,’’ kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) saat membacakan dakwannya di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin, 17 Oktober 2022 yang disiarkan live via YouTube.

Rencana jahat untuk mengelabui Brigadir J itu disusun dengan melakukan isolasi mandiri (Isoman) pasca melakukan PCR sepulang dari Magelang.


Ferdy Sambo malah mengajak serta saksi Ricky Rizal, Richard Eliezer dan Kuat Maruf .

‘’Padahal Kuat Maruf dan Ricky Rizal tidak ikut PCR karena akan ke Magelang, malah ikut ke rumah dinas’’ kata Jaksa.

Jaksa penuntut umum mengatakan, detik-detik hilangnya nyawa Brigadir J diawali dari Putri Candrawati turun  dari lantai 3 rumahnya di Saguling menuju  rumah dinas di Duren 3 pada Jumat sore, 8 Juli 2022 lalu.

Baca Juga: Terungkap Sosok Pertama yang Dipilih Ferdy Sambo untuk Hilangkan Nyawa Brigadir J, Bukan Bharada E, Siapa Dia

Putri sebelumnya mengajak Ricky Rizal, sedangkan Kuat Maruf dengan inisiatif sendiri membawa pisau yang disembunyikan ditasnya.

Putri lantas masuk mobil lexus yang disiapkan Kuat Maruf atas inisiatifnya sendiri menghidupkan mobil tersebut dan menuju rumah dinas pukul 17.00

‘’Terakhir saksi Ricky Rizal mengajak Yosua, seharusnya masih ada kesempatan untuk Ricky, Richard Eliezer dan Putri serta Kuat Maruf untuk memberitahu korban sehingga korban Yosua tak ikut dan menjadi korban,’’ paparnya.

Sesampainya di rumah dinas, Yosua  turun dan membuka pagar rumah, Putri Candrawathi masuk rumah utama melalui pintu dapur menuju kamar utama.

‘’ Saksi Kuat Maruf langsung menutup pintu depan dan pintu balkon, tugas menutup pintu itu bukan tugas Kuat namun Diryanto,’’ tambahnya.


Sedangkan Richard Eliezer langsung menuju kamarnya di lantai 2. Saksi Ricky Rizal tidak masuk ke dalam rumah, melainkan berdiri di garasi untuk mengawasi Brigadir J.

‘’Saat itulah kesempatan terakhir bagi saksi Ricky Rizal untuk memberitahu korban agar pergi atau lari menjauh,namun itu tidak dilakukan saksi,’’ kata JPU.

Tak lama kemudian Ferdy Sambo sampai di rumah dinas dengan diantar sopirnya menggunakan mobil dinas.

‘’Selanjutnya Ferdy Sambo jalan kaki masuk melalui pintu garasi dan bertemu Diryanto, selanjutnya Ferdy Sambo bertemu dengan saksi Kuat Maruf di lantai 1, dengan raut muka marah,’’ papar JPU.

Baca Juga: Terungkap Sosok Pertama yang Dipilih Ferdy Sambo untuk Hilangkan Nyawa Brigadir J, Bukan Bharada E, Siapa Dia

‘’Kuat mana Ricky dan Yosua,?’’ tanya Sambo pada anak buahnya itu, sebagaimana keterangan yang dibacakan JPU.

Richard Eliezer yang  mendengar suara Sambo lantas turun ke lantai 1, dan Sambo menyuruhnya untuk mengkokang senjata api dan dituruti Eliezer.

 ‘’Dengan sigap dan tanggap kuat mengatakan om (Ricky) dipangil bapak dengan yosua,’’ keterangan Kuat sebagaimana didakwaan JPU.

Brigadir J tanpa sedikitpun merasa curiga masuk ke dalam rumah lewat pintu dapur diikuti dan diawasi terus Ricky Rizal dan Kuat Maruf tetap ikut masuk ke dalam rumah mengawal korban, sampai di depan Sambo.


Sesampainya di ruang tengah dekat meja makan, Sambo langsung memegang leher belakang Brigadir J dan mendorong ke depan, tepat berada di depan tangga dan berhadapan dengan Sambo dan Eliezer, sedangkan posisi Kuat berada di belakang Sambo.

‘’Sedangkan saksi PC di kamar utama dengan jarak 3 meter dari posisi Yosua berdiri,’’ katanya

Sambo lantas memerintahkan Brigadir J untuk jongkok sambil mengangkat kedua tangannya. Brigadir J masih kebingungan dengan peristiwa itu. ‘’ Ada Apa Ini’’ kata Brigadir J dengan heran.

 Baca Juga: Terungkap Motif Pembunuhan Brigadir J,Ferdy Sambo Marah Malam-malam Ditelepon Istrinya,Putri Sampaikan Hal Ini

‘’Hoe kau tembak cepat, Hoe kau tembak cepat’’ perintah Sambo ke Richard Eliezer.

Mendapat perintah Richard  Eliezer langsung mengarahkan senjata ke Brigadir J sebanyak 3 kali sehingga terhatuh dan terkapar.

‘’Kemudian Ferdy Sambo menghampiri korban yang dalam kondisi tertelungkup dan kesakitan dan menembak satu kali hingga meninggal dunia,’’ tegasnya.

Setelah melakukan eksekusi, Sambo lantas menembak ke arah dinding diatas tangga dan berbalik arah untuk menembak ke atah TV.

‘’Tujuannya seolah-olah terjadi tembak menembak’’ ungkap JPU. ***

 

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: YouTube PN Jakarta Selatan

Tags

Terkini

Terpopuler