Network
PortalMagetan.com – Harga beras di Magetan terus mengalami peningkatan di sejumlah pasar tardisional Magetan. Bahkan disejumlah pasar per hari ini Senin, 26 Februari 2024 tembus Rp 17 ribu perkilogramnya.
Kenaikan harga beras tersebut tak hanya terjadi pada beras premium, namun beras kualitas medium juga mengalami kenaikan yang beragam.
Dilansir dari sitem informasi ketersediaan dan perkembangan bahan pokok (Sikaperbapo) Pemprov Jatim yang diakses pukul 11.30 wib harga beras di Magetan mengalami kenaikan 1,61 persen hingga 6,25 persen.
Pemerintah melalui Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas) saat memantau harga beras di Pasar Bulu Kota Semarang pekan lalu mengatakan kenaikan harga beras dipicu oleh menipisnya stok. Hal itu dikarenakan masih dalam awal musim tanam.
“Jadi memang ya saya keliling ke mana-mana di Jateng dan kemarin di Jatim, Bekasi sama Pak Presiden waktu itu, memang beras premium, beras lokal, harganya naik. Sampai hari ini masih bergerak naik,” ujar Zulhas dikutip dari website resmi Pemkot Semarang.
Zulhas menambahkan turunya produksi beras karena bergesernya masa tanam hingga berpengaruh pada masa penen.
"Ya karena beras lokal yang diminta itu produksinya turun, diperkirakan Januari sampai Maret. Dibanding tahun lalu, itu 2 juta (ton-red) lebih bedanya, artinya turun karena pindah musim. Yang harusnya (masa tanam sampai panen-red) Januari-Maret ini, tapi jadi Maret-Mei. Sehingga barangnya langka, barangnya sedikit, jadi harganya naik,” ucap dia.
Untuk mengatasinya Kemendag tengah berkoodinasi dengan Bulog untuk segera menyediakan beras berlabel SPHP atau beras subsidi yang dijual berkisar Rp 11.000/kilogram. Dirinya pun meminta kepada masyarakat untuk tidak panik karena pemerintah akan menggelontorkan beras sebanyak 250 ton.
