Konsep Sedekah Menurut Nabi Muhammad SAW, Tak Sebatas Materi, Termasuk Membahagiakan Hati Orang Beriman

- 26 Maret 2023, 04:23 WIB
Ilustrasi Sedekah. Begini Konseo Sedekah Menurut Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi Sedekah. Begini Konseo Sedekah Menurut Nabi Muhammad SAW /Pinterest

Memberi petunjuk kepada orang yang bertanya kepadamu, merupakan sedekah. Membantu orang-orang yang lemah dengan kekuatan dua betismu dan dua lenganmu, adalah sedekah. Bahkan senyumanmu ketika berhadapan dengan saudaramu, juga merupakan sedekah.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: PT Evans Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Tersedia 4 Formasi,, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Hadis di atas memberi pemahaman bahwa sedekah memiliki makna yang luas. Setiap orang dapat melakukannya. Sedekah tidak dibatasi dalam bentuk materi yang hanya orang-orang mampu dan kaya bisa melakukannya. Ucapan yang menyejukkan hati atau senyum simpatik kepada orang lain juga merupakan sedekah. Tidak dipersoalkan sedekah itu banyak atau sedikit, berupa materi atau bukan, tapi yang penting ialah hasrat dan niat suci untuk mengukir jasa baik sepanjang hidup.

Sedekah mengisyaratkan betapa luasnya lapangan amal kebajikan bagi seorang muslim. Setiap orang dapat berpartisipasi. Sedekah berfungsi merekat hubungan antar-manusia berlandaskan rasa empati, kasih sayang, dan persaudaraan. Memberi adalah sumber kebahagiaan. Seorang muslim merasa bahagia jika dapat membahagiakan orang lain di sekitarnya.

Ketika seorang sahabat bertanya kepada Nabi, “Siapakah manusia yang paling baik?” Nabi menjawab, “Orang yang memberi manfaat kepada orang lain.” Sahabat itu bertanya lagi, “Amal apa yang paling utama?” Dijawab, “Memasukkan rasa bahagia pada hati orang yang beriman." (H.R. Thabrani)


Sejarah mengabadikan khutbah pertama Nabi Muhammad SAW di Madinah, setelah hijrah dari Mekkah, dalam kesempatan shalat Jumat pertama di tahun pertama Hijriyah, mengemukakan keutamaan sedekah.

“Maka siapa yang mampu memelihara dirinya dari (siksa) neraka, meskipun dengan hanya sepotong korma, maka lakukanlah itu. Dan siapa yang tidak memperoleh (suatu apa pun), maka dengan ucapan kata-kata yang baik. Sesungguhnya segala kebajikan akan diberi ganjaran sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat.”

Dalam sebuah hadis dijelaskan jenis amal jariyah yang terkait secara langsung dengan kebutuhan dan kemaslahatan umum. “Sesungguhnya amal saleh yang akan menyusul seorang mukmin setelah dia meninggal dunia kelak, ialah ilmu yang dia ajarkan dan sebarkan, anak saleh yang dia tinggalkan, mushaf Quran yang dia wariskan, masjid yang dia bangun, rumah tempat singgah musafir yang dia dirikan, sungai (irigasi) yang dia alirkan, dan sedekah yang dia keluarkan di kala sehat dan masih hidup. Semua itu akan menyusul ketika seseorang meninggal dunia kelak.” (H.R. Ibnu Majah dan Baihaqi).

Baca Juga: PT Adaro Energy Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Penempatan di Jakarta, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Semua amal jariyah yang memberi manfaat kepada sesama, akan tetap mendatangkan pahala bagi pelakunya meski telah meninggalkan alam dunia. Sebagian besar amal jariyah selalu berkaitan dengan kehidupan sosial dan kemanusiaan. Spirit sedekah perlu diamplifikasi untuk menangkal sikap mementingkan diri sendiri, kesenjangan sosial dan pengagungan materi yang merusak keharmonisan kehidupan dalam masyarakat.

Halaman:

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x