Sedih, BKKBN Ungkap Resiko Ibu Indonesia Terkena Baby Blues Tertinggi se-Asia, Nopian: Adanya Perubahan Hormon

- 29 Januari 2024, 14:45 WIB
Risiko ibu INdonesia terkena sindrom baby blues tertinggi
Risiko ibu INdonesia terkena sindrom baby blues tertinggi /

PortalMagetan.com  - Ibu di Indonesia banyak yang menderita gejala baby blues atau depresi pasca melahirkan. Kondisi itu menempatkan Indonesia sebagai negara di Asia dengan risiko Baby blues tertinggi. Hal itu diungkap Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang menyebut 57 persen ibu di Indonesia mengalami baby blues.

Untuk itu BKKBN menegaskan perlu upaya memberdayakan para kader Bina Keluarga Balita (BKB) untuk mengatasinya.

"57 persen ibu di Indonesia mengalami gejala baby blues, angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat tertinggi di Asia dengan risiko baby blues, untuk itu, kita perlu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader BKB mengenai keadaan baby blues," kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti dalam diskusi yang diikuti dalam jaringan di Jakarta.

Baca Juga: Mega Series Indosiar Asmara 2 Dunia, 3 Mei 2022: Aurel Melahirkan Bayi Perempuan, Sebuah Bencana Bagi Mereka!

Hal tersebut disampaikan Nopian saat membuka Kelas Orang Tua Hebat (Kerabat) seri pertama pada tahun 2024 dengan tema "Yuk, kenali dan cegah baby blues".

"Baby blues syndrome merupakan keadaan depresi yang bersifat sementara dan biasa dialami oleh kebanyakan ibu yang baru melahirkan karena adanya perubahan hormon," ujarnya.

Dia menjelaskan penurunan hormon tertentu dalam jumlah yang banyak dan secara tiba-tiba akan menurunkan stamina ibu pasca-melahirkan.

Selain itu, lanjutnya, konflik batin atas kemampuan seseorang yang baru menjadi ibu mengakibatkan rasa cemas berlebih atas penerimaan serta penolakan terhadap peran baru, yang mengakibatkan seorang ibu mengalami baby blues syndrome.

"Melalui Kerabat seri satu di tahun 2024 ini, kami berharap dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader BKB dan peserta mengenai keadaan baby blues, sehingga peserta maupun kader BKB dapat mengetahui dan menindaklanjuti saat diri sendiri maupun orang sekitar mengalami baby blues," ucapnya.

Baca Juga: Terbaru, Lowongan Kerja PJLP di Pusat Pengendali Data Stunting dari BKKBN Cek Syarat dan Kualifikasinya

Halaman:

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah