4.940 Bencana Alam Terjadi di 2023, BNPB: Indonesia Satu dari 35 Negara yang Potensi Risiko Bencananya Tinggi

- 13 Januari 2024, 06:15 WIB
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto. /Pikiran Rakyat/Asep Bidin Rosidin/

PortalMagetan.com - Bencana alam yang terjadi di Indonesia tahun 2023 meningkat signifikan dibandingkan tahun 2022. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setidaknya ada 4.940 bencana alam terjadi di sepanjang tahun lalu. Padahal ditahun 2022 hanya terjadi 3 ribu bencana. 

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan Indonesia merupakan satu dari 35 negara di dunia yang memiliki potensi resiko bencana tinggi.

"Indonesia merupakan satu negara dari 35 negara di dunia yang potensi risiko bencananya paling tinggi, sehingga dikatakan kalau tadi di 2022, 3 ribu, di 2023 BNPB mencatat lebih tinggi lagi 4.940 kali bencana," ungkap Suharyanto kepada wartawan.

Kendati begitu, Suharyanto menyebut dampak yang ditimbulkan tak selalu berbanding lurus dengan jumlah bencana tersebut. Menurut dia, angka dampak yang ditimbulkan berjalan fluktuatif.

Baca Juga: Terbaru, Lowongan Kerja Specialist Operation Trainee Program 2024 dari KPN Corp Cek Syarat dan Kualifikasinya

"Tapi kalau kita lihat di 2021, 2020 angkanya tembus ke 6.000 ini tentu saja kejadian ini fluktuatif, kita tidak bisa melihat dari jumlah kejadian bencananya. Meskipun kejadiannya meningkat tetapi dampaknya tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah kejadian," ujarnya.

Suharyanto merinci bencana hidrometeorologi basah mendominasi tahun 2023 seperti banjir, cuaca ekstrem, tanah longsor serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).


"Di 2023 ini yang menonjol memang Indonesia ini yang terbesar adalah bencana hidrometeorologi basah dari 4.940 itu paling tidak separuh lah," ujarnya.

"Kemudian di 2023 juga karena ada el nino, el nino moderat itu siklusnya 4 tahun ya 2023 el nino, 2019 elnino, 2015 elnino. Tentu saja karena el nino juga banyak di karhutla 1.802 kejadian dan sisanya adalah bencana geologi dan vulkanologi," sambungnya.

Halaman:

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x